Planet dengan Tanda Kehidupan itu Bernama K2-18b, 120 Tahun Cahaya dari Bumi
NEWSANTARA.CO — Para astronom mendeteksi tanda kuat keberadaan kehidupan di exoplanet K2-18b, yang mengorbit bintang sejauh 120 tahun cahaya dari Bumi. Analisis terbaru menggunakan Teleskop Antariksa James Webb mengungkap molekul kunci—dimetil sulfida (DMS)—yang di Bumi hanya dihasilkan oleh organisme hidup, seperti ganggang laut.
Lautan Hangat Penuh Kehidupan?
Tim peneliti dari University of Cambridge, dipimpin Dr. Nikku Madhusudhan, menyimpulkan K2-18b mungkin diselimuti lautan luas dengan atmosfer kaya hidrogen dan metana. Planet ini tergolong “Hycean”—kombinasi hidrogen dan samudra—yang berpotensi mendukung kehidupan.
“Kami belum bisa memastikan ada kehidupan, tapi ini indikasi terkuat sejauh ini,” kata Madhusudhan dalam konferensi pers.
Sinyal Kuat, Tapi Masih Diperdebatkan
Meski sinyal DMS terdeteksi kuat, ilmuwan lain bersikap skeptis. Beberapa menduga K2-18b mungkin planet berbatu dengan lautan magma, bukan lingkungan layak huni. “Ini petunjuk menarik, tapi butuh penelitian lebih lanjut,” ujar Dr. Stephen Schmidt dari Johns Hopkins University.
Peran Teleskop James Webb
Teleskop Webb memungkinkan analisis atmosfer exoplanet dengan mengamati perubahan cahaya bintang saat planet melintas. Data awal juga menemukan dimetil disulfida, senyawa organik lain yang memperkuat hipotesis kehidupan.
Tantangan ke Depan
NASA berencana meluncurkan teleskop lebih canggih untuk meneliti K2-18b dan exoplanet lain. Namun, ancaman pemotongan anggaran ilmu pengetahuan bisa menghambat pencarian ini. “Tanpa dukungan, misi pencarian kehidupan alien mungkin terhenti,” kata ahli astrobiologi Joshua Krissansen-Totton.
Kesimpulan: Harapan Baru, Tapi Bukan Kepastian
Temuan ini membuka babak baru dalam astrobiologi, meski jawaban pasti masih jauh. “Kami belum menemukan alien, tapi ini langkah besar,” tutup Dr. Nikole Lewis dari Cornell University. (Red.)