Harga Emas Anjlok Drastis dalam 3 Hari

Ini 5 Pemicu Utama Menurut Analis

JAKARTA, Newsantara.co – Harga emas dunia mengalami penurunan tajam dalam tiga hari terakhir, setelah sebelumnya terus mencetak rekor tertinggi sepanjang Maret-April 2025. Data Refinitiv menunjukkan, harga emas hari ini (7/4) melemah 0,29 persen menjadi US$3.028,58 per troy ons—level terendah sejak pertengahan Maret lalu.

Padahal, pekan lalu, logam mulia ini sempat mencatat rekor baru di US$3.133,57 per troy ons. Lantas, apa yang menyebabkan emas tiba-tiba ambruk? Berikut analisis para pakar:

1. Investor Jual Emas untuk Tutup Kerugian Saham & Kripto

Krisis pasar saham global memicu aksi “forced selling” di mana investor memilih melepas emas untuk menutup kerugian aset lain. Presiden AS Donald Trump baru saja mengumumkan kenaikan tarif impor, yang langsung dibalas China dengan tarif 34% pada produk AS. Akibatnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq anjlok 5%, merugi hingga US$5 triliun.

“Emas sering jadi alat likuid untuk memenuhi margin call saat pasar bergejolak,”jelas Suki Cooper, analis Standard Chartered.

2. Aksi Ambil Untung Setelah Rekor Tertinggi

Kenaikan harga emas 15,4 persen sepanjang 2025 mendorong aksi profit-taking. Banyak investor memilih mengamankan keuntungan sebelum harga turun lebih dalam, menambah tekanan jual.

3. Kelelahan Pasar Usai Rally Panjang

Sejak Maret, emas sudah 8 kali cetak rekor dan tembus US$3.000/ons. Namun, momentum melemah karena kesulitan menembus resistensi baru di US$3.150/ons.

4. Kekhawatiran Inflasi & Sinyal The Fed

Kebijakan tarif Trump berpotensi memicu inflasi AS, yang bisa mengubah rencana The Fed memangkas suku bunga. Ketidakpastian ini mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai.

5. Penguatan Dolar AS

Dolar menguat sebagai safe haven di tengah ketegangan geopolitik. Karena emas dihitung dalam dolar, kenaikannya mengurangi minat beli.

Prospek Emas: Sementara Turun, Potensi Naik Lagi?

Meski terkoreksi, analis memperkirakan emas masih memiliki ruang untuk pulih:

  • Suki Cooper (Standard Chartered): Emas bisa capai rekor baru di Q2-2025 didukung risiko geopolitik dan pembelian bank sentral.
  • Matt Simpson (City Index): Harga akan bertahan di US$3.080/ons dengan penurunan terbatas.
  • Nitesh Shah (WisdomTree): Emas berpotensi tembus US$3.600/ons pada awal 2026 jika ketegangan global meningkat.

Analisis Kesimpulan Penurunan Nilai Emas

Koreksi ini dinilai sementara selama tidak ada guncangan makroekonomi baru. Investor disarankan pantau perkembangan kebijakan The Fed, perang dagang AS-China, dan konflik geopolitik untuk memprediksi arah emas ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *