Inflasi Jakarta Ramadan-Lebaran Tembus 2 Persen

Anggota DPD RI Asal Jakarta Fahira Idris Dorong BI Perkuat Strategi Pengendalian Harga

JAKARTA, Newsantara.co – Inflasi DKI Jakarta kembali mencatatkan kenaikan sebesar 2 persen secara bulanan (mtm) dan 0,18 persen tahunan (yty) pada Maret 2025 atau disekitaran bulan Ramadan hingga Lebaran. Menanggapi hal ini, Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, langsung bergerak dengan mengunjungi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta. Ia menyampaikan empat rekomendasi strategis untuk mengendalikan inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

Kunjungan Kerja dan Rekomendasi Strategis

Fahira Idris diterima langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, dalam kunjungan kerjanya di Senen, Jakarta Pusat. Ia menekankan, meski inflasi relatif terkendali, TPID dan BI harus memperkuat langkah antisipasi, terutama pasca-Lebaran dan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kami mengapresiasi kinerja TPID dan BI dalam mengendalikan inflasi. Namun, perlu langkah lebih agresif untuk memastikan stabilitas harga, terutama bahan pokok,” tegas Fahira.

Empat Rekomendasi Kunci

  1. Perkuat Ketahanan Pangan Perkotaan
    Fahira mendorong pengembangan urban farming di pemukiman Jakarta sebagai solusi mandiri pangan berbasis komunitas. Ia juga menyarankan integrasi sistem distribusi pangan dari sentra produksi ke pasar induk dan eceran, termasuk kolaborasi dengan wilayah Jabodetabek. “Jakarta bukan penghasil pangan utama, jadi perlu sinergi dengan daerah penyangga,” ujarnya.
  2. Digitalisasi Pemantauan Harga
    Ia mengusulkan dashboard real-time yang menggabungkan data BPS, Dinas Ketahanan Pangan, dan BUMD. “Masyarakat harus bisa memantau harga langsung lewat platform digital untuk transparansi,” jelas Fahira.
  3. Perluas Pasar Murah ke Daerah Rentan
    Program subsidi dan pasar murah harus menjangkau wilayah dengan akses terbatas, seperti Kepulauan Seribu, yang kerap terdampak disparitas harga akibat kendala logistik.
  4. Deteksi Dini Inflasi Mikro
    Fahira mendesak pemantauan harga di level RT/RW dengan melibatkan kader PKK dan UMKM. “Data mikro ini bisa jadi dasar intervensi cepat, seperti operasi pasar di titik rawan inflasi,” tandasnya.

Respons BI dan Langkah ke Depan
Arlyana Abubakar menyambut baik masukan Fahira dan berkomitmen menindaklanjuti rekomendasi tersebut. “Kami akan evaluasi bersama TPID untuk implementasi terukur,” ungkapnya.

Dengan langkah ini, diharapkan inflasi Jakarta tetap terkontrol dan daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan, terlindungi. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *