BEKASI, Newsantara.co — Banjir yang cukup parah terjadi di kawasan barat kota Bekasi sejak Senin (3/3) hingga Selasa (4/3). Akibat banjir ini beberapa wilayah perumahan tertutup air banjir setinggi 3 hingga 5 meter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat 20 titik terendam banjir, dengan air mulai masuk sejak pukul 23.46 WIB.
Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Bekasi yang tak mampu menampung peningkatan debit air, yang dipicu oleh aliran air dari Kali Cikeas dan Cilengsi. Luapan ini menyebabkan sejumlah rumah, termasuk yang berada di dekat Stasiun Bekasi, terendam. Bahkan, beberapa kendaraan di kawasan ruko dan mall Grand Galaxy City juga tenggelam dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter.
Walikota Bekasi, Tri Adhianto, menyebut banjir kali ini sebagai yang terburuk dibandingkan dengan kejadian serupa pada 2016 dan 2020. Sejumlah warga memilih mengungsi, sementara yang tinggal di rumah dua lantai bertahan di lantai atas. Parahnya debit air banjir ini disebabkan kenaikan permukaan air Kali Bekasi mencapai 8 meter.

Akibat dari tingginya permukaan air Kali Bekasi itu menyebabkan tanggul yang belum selesai dibangun tidak mampu menahan limpahan air. Dampaknya, delapan dari 12 kecamatan di Bekasi terimbas, dengan sebagian besar ruas jalan utama dan kantor pemerintahan turut terendam.
Kondisi banjir parah juga melanda perumahan Pondok Mitra Lestari Jatiasih dan wilayah Galaxy Bekasi Selatan. Setidaknya ada 10 ribu Kepala Keluarga dari 11 RW yang terdampak. Ketinggian air di beberapa titik bahkan diperkirakan mencapai lebih dari empat meter, dengan debit air yang sudah menyentuh atap rumah atau lantai dua bangunan warga. (Red.)