Seluruh Layanan Medis Gaza Utara Lumpuh Total
GAZA, Newsantara.co – Serangan brutal Israel menghancurkan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, memaksa seluruh fasilitas kesehatan di wilayah itu berhenti beroperasi. Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, serangan dan blokade Israel membuat rumah sakit tak bisa menerima pasien, staf medis, maupun pasokan obat-obatan.
“RS Indonesia adalah rumah sakit besar terakhir yang tutup setelah RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun. Kini, tidak ada satu pun rumah sakit umum di Gaza Utara yang berfungsi,” tegas pernyataan resmi mereka, Senin (19/5).
Korban Jiwa Terus Berjatuhan, Gaza Terkepung
Serangan udara Israel semakin gencar, menewaskan 103 warga Palestina dalam beberapa hari terakhir. Di Khan Younis, Gaza Selatan, RS Nasser mencatat 48 korban tewas, termasuk 18 anak dan 13 perempuan.
Sementara itu, di Gaza Utara:
- 9 anggota satu keluarga tewas di kamp pengungsi Jabaliya.
- 10 warga, termasuk 7 anak, meninggal dalam serangan terpisah.
- RS Shifa menerima 27 jenazah, mayoritas anak dan perempuan.
Di Gaza Tengah, serangan Israel di Zweida, Deir Al Balah, dan kamp Nuseirat menewaskan 12 orang, termasuk balita dan perempuan.
Blokade Israel Perparah Krisis Kemanusiaan
Sejak melanggar gencatan senjata Maret lalu, Israel terus memblokade Gaza, menghentikan pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Warga yang mencoba mengungsi ke selatan menghadapi risiko serangan dan kelaparan.
“Ini bukan perang, ini pembantaian sistematis,” kecam aktivis kemanusiaan. Dunia internasional didesak segera bertindak menghentikan kekerasan ini.