Konstelasi politik DKI dalam momentum Pilkada serentak ini semakin memanas. Apalagi jelang waktu hari H pilkada serentak ini sudah di depan mata. Hal itu dapat dilihat dengan diselenggarakannya Debat Kandidat pada malam hari ini Jum’at, (13/1).
Sesi pertama dalam Debat Kandidat tersebut dimulai dengan pemaparan visi-misi pasangan calon dengan waktu masing-masing 2 menit selama pemaparan. Ada yang menarik dari ungkapan yang dipaparkan oleh pasangan calon nomer 2 (Ahok-Djarot) yang sekaligus sebagai calon Petahana.
Dalam sesi pemaparan visi-misi itu. Pasangan calon nomer 2 melalui Ahok yang memaparkan visi dan misinya tak hanya sebatas capaian pada topik apa yang sedang dipaparkan. Akan tetapi pasangan calonnya jauh akan menjadi lebih baik. Diibaratkan seperti sistem komputer yang selalu berkembang tekonologinya.
“Sudah empat tahun lebih ini banyak warga Jakarta hanya melihat penampilan saya, terlalu menggebu-gebu, terlalu semangat akibatnya visi-misi yang sudah kami capai, program yang terukur hilang. Sebagian melihat saya terlalu tempramental,” pungkasnya.
Trend Ahok memang akhir-akhir ini menjadi sorotan karena sikap tempramentalnya, terlebih ia menjadi yang terlapor dalam kasus penistaan agama. Dan kasusnya sedang bergulir. Optimisme Ahok tak surut begitu saja, sebagai petahana dalam perhelatan Pilgub DKI ini ia telah menjalankan sebagian program dalam pemerintahannya.
” saya bersyukur, sebagian orang Jakarta melihat hasil nyata, sungai lebih bersih, semua kelihatan. Pelayanan lebih baik. Ia menambahkan bahwa hadirnya Djarot menjadi penyeimbang dalam pemerintahan.
Ia juga mengungkapkan ” supaya kalo kami dilanjutkan lagi bukan hanya visi misi program teracapai, tapi Ahoknya sudah menjadi icon tujuh, i7, bukan pentium lagi kalo komputer. Sehingga kami akan lebih baik. Kesalah pahaman ini akan bisa dihindari,” tutupnya.(Bus)