JAKARTA – Pasca diberikan grasi oleh Presiden Joko Widodo, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, mulai kembali menunjukan jati dirinya sebagai seorang tokoh nasional yang patut diperhitungkan. Salah satunya ketika dirinya menjadi salah satu peserta undangan yang diduduk dikursi pendukung paslongub no 2, Basuki Tjahya Purnama -Djarot.
Seperti diketahui, pasca pembebesan dirinya, Antasari kerap menyentil pemerintahan di era SBY, yang pernah memenjarakan dirinya dengan tuduhan pembunuhan. Bahkan, baru-baru inipun Antasari menyentil pernyataan SBY di salah satu medsos dengan meminta agar SBY dapat membuka kasusnya daripada bermain twitter.
Ditemui usai acara debat pilgub DKI Jakarta ronde 2, pada Jumat (27/1/2017), didampingi oleh sekjend DPP PDIP, Hasto, pria yang memiliki ciri kumis tebal itu, menyatakan dukungannya terhadap pasangan nomor urut 2, Basuki-Djarot.
Meskipun pada awal masa bebas dari tahanan, Antasari pernah menyatakan tidak akan banyak bicara dan tidak mau berpolitik kembali, nampaknya hal itu sudah bukan menjadi pilihannya lagi.
Dikatakan oleh Antasari, alasan dirinya mendukung paslongub 2 karena Jakarta perlu pemimpin yang cerdas, tangan yang gesit. Ia pun mengatakan kedatangannya dalam debat kali ini terkait dengan tema yang diangkat, yaitu Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik dan Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah.
“Pak Antasari mengatakan dari kacamata batinnya menyatakan untuk memberikan dukungan kepada Pak Ahok-Djarot,” kata Hasto seusai menghadiri debat
Hasto pun menilai masyarakat DKI Jakarta betul-betul membutuhkan sosok yang tegas dan berani seperti Ahok-Djarot daripada memilih orang yang sangat santun tapi kompromi korupsi.(rio)