Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Isu atau Fakta ?

Pembuka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Didukung Warga Israel Ditolak Warga Indonesia

JAKARTA, Newsantara.co — Dalam sepekan terakhir santer kabar Indonesia akan membuka jalinan hubungan diplomatik untuk pertama kalinya dengan negara Israel. Kabar ini semakin santer setelah ditanggapi oleh beberapa pengamat asing dan media cetak internasional.

Mendengar kabar itu, di tanah air berbagai pihak melempar komentar menolak dan tidak setuju. Seperti yang diteriakkan kelompok umat Islam dan sebagian DPR. Namun ada juga sebagian pihak justru mendukung dibukanya hubungan diplomatik dengan Israel.

Kabar Israel yang semangat membuka berbagai hubungan diplomatik dengan negara berpenduduk muslim ini, setelah beberapa negara muslim di Timur Tengah khususnya, memutuskan membuka jalur diplomatik dengan Israel. Sebutlah Uni Emirate Arab dan Maroko baru-baru ini.

Namun di dalam negeri keinginan Israel tersebut sepertinya belum bisa terwujud dalam waktu dekat. Selain banyak tokoh dan umat Islam yang akan menolak, Anggota DPR RI juga pasang badan memastikan hubungan diplomatik ini tak akan tercapai.

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menyebutkan Indonesia tidak mungkin membuka hubungan bilateral dengan Israel. Dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, dia mengatakan, selama penjajahan Israel atas Palestina dan perampasan hak-hak warga Palestina untuk merdeka dan berdaulat masih dibatasi.

Selama Israel menguasai tanah rakyat Palestina, maka kata Mutia Indonesia tidak akan mengakui Israel. Karena Founding Fathers berpesan dalam pembukaan UUD 1945 yang belum berubah, menyebut: Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Atas dasar itu, maka Indonesia tidak akan dan tidak mungkin membuka hubungan dengan Israel,” tegas Meutia Hafid, Selasa (15/12).

Politisi Golkar ini, memastikan masyarakat Indonesia harus yakin dengan Kementerian Luar Negeri yang menyebut pemerintah Indonesia tidak pernah kontak dengan Israel.  Apalagi pada Juni lalu, Indonesia telah mengangkat isu Palestina dan pelanggaran Israel pada rapat tingkat menteri di Dewan Keamanan PBB, dan ini bentuk konsistensi Indonesia.

Sementara itu Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menegaskan pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dan Israel itu hanya isu semata, bukan fakta. Sebab pemerintah Indonesia selama ini sepenuhnya berdiri bersama rakyat Palestina untuk mendukung kemerdekaan negara tersebut dari Israel.

Menurut dia, dirinya belum mendengar rencana Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel seperti pemberitaan di berbagai media internasional beberapa waktu lalu.

“Sementara ini saya belum mendengar rencana tersebut dari pemerintah, sehingga justru saya mempertanyakan dasar klaim tersebut. Saya yakin bahwa pemerintah Indonesia sepenuhnya berdiri bersama rakyat Palestina,” kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *