Civitas Akademika Untan Kolaborasi Cegah Kekerasan di Kampus

PONTIANAK, Newsantara.co – Universitas Tanjungpura (Untan) kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Komitmen ini disampaikan dalam kegiatan bertajuk “Sosialisasi serta Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Universitas Tanjungpura.”

Civitas akademika Universitas Tanjungpura membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT). Satgas ini bekerja sama dengan lembaga mahasiswa, yang kali ini menggelar agenda strategis yang berlangsung di Ruangan E-Learning 5, Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura, Sabtu (15/2).

Kegiatan ini dihadiri oleh 138 organisasi mahasiswa yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas dan fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta Himpunan Mahasiswa seluruh Program Studi di Universitas Tanjungpura. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara Satgas PPKPT Universitas Tanjungpura dengan berbagai elemen mahasiswa dalam menciptakan kampus yang aman dan inklusif.

Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Satgas PPKPT, Ibu Ar. Emilya Kalsum, S.T., M.T., IAI, IPM yang menyoroti urgensi pencegahan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kekerasan terjadi di berbagai belahan dunia dengan berbagai bentuk, termasuk di lingkungan akademik.

Ia menekankan, keberadaan Satgas PPKPT menjadi sangat penting. Keberadaan Satgas PPKPT ini dinilai bisa memastikan kampus tetap menjadi ruang yang aman bagi seluruh civitas akademika.

“Kekerasan bukan hanya dalam bentuk kekerasan seksual, tetapi juga meliputi berbagai aspek lainnya. Kampus memiliki hierarki sosial yang kompleks, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai bentuk kekerasan. Oleh karena itu, peran Satgas PPKPT dalam menjaga keamanan di lingkungan kampus sangatlah vital. Kami juga berharap dukungan penuh dari seluruh lembaga mahasiswa Untan dalam menjalankan tugas-tugas Satgas,” ujar Emilya Kalsum.

Acara ini juga dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Achmadi, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pembentukan Satgas PPKPT merupakan amanah langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bukan hanya kebijakan internal kampus.

“PPKPT memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual). Ada enam bentuk kekerasan yang menjadi perhatian, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, serta intoleransi. Selain itu, kebijakan yang mengandung unsur kekerasan juga menjadi bagian dari isu yang harus ditangani dengan serius,” jelas Dr. Achmadi, M.Si.

Beliau juga menambahkan bahwa Untan terus menunjukkan peningkatan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Dengan 200 prestasi tercatat, baik dalam lingkup nasional maupun global, Untan semakin menegaskan eksistensinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul. Ini dibuktikan melalui predikat “unggul” yang diperoleh kampus ini dalam Akreditasi Perguruan Tinggi pada bulan September 2024.

Saat ini Untan tengah mengupayakan akreditasi internasional. Adanya sinergi dan kolaborasi Satgas PPKPT Untan bersama Lembaga Mahasiswa diharapkan dapat menciptakan academic atmosphere yang semakin kondusif untuk berbagai capaian positif bagi seluruh civitas terutama mahasiswa.

Dalam kegiatan ini, Satgas PPKPT juga memperkenalkan anggotanya serta para volunteer yang akan ditempatkan di setiap fakultas untuk mengawasi dan membantu dalam pencegahan kekerasan. Selain itu, lembaga mahasiswa juga didorong untuk membentuk bidang khusus yang mendukung program Satgas PPKPT Untan dalam organisasi mereka masing-masing.

Sebagai bagian dari komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan kampus, acara ini ditutup dengan prosesi penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh lembaga mahasiswa yang hadir. Dimulai dari perwakilan BEM Universitas dan Fakultas, proses ini dilanjutkan dengan UKM serta himpunan mahasiswa (HIMA) dari seluruh program studi di Untan.

Penandatanganan Pakta Integritas ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan akademik yang bebas dari segala bentuk kekerasan. Hal ini juga sejalan dengan upaya kampus dalam meningkatkan kesadaran serta memperkuat mekanisme pelaporan bagi korban kekerasan.

Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta, yang menyatakan bahwa kolaborasi antara Satgas PPKPT Untan dan lembaga mahasiswa merupakan langkah strategis dalam memperkuat upaya pencegahan kekerasan di lingkungan akademik. Dengan adanya relawan yang ditempatkan di tiap fakultas, diharapkan langkah pencegahan dapat berjalan lebih efektif dan responsif terhadap kasus-kasus yang terjadi.

Ke depannya, Satgas PPKPT akan terus melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan guna meningkatkan pemahaman mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan. Diharapkan, Untan dapat menjadi tempat menimba ilmu dengan lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, Universitas Tanjungpura semakin mantap dalam mewujudkan kampus yang inklusif dengan lingkungan akademik yang aman dan kondusif. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *