JAKARTA, Newsantara.co — Program mudik gratis sepeda motor diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui program Mudik Motor Gratis (Motis). Motis diselenggarakan sejak 2014. Namun pakar transportasi, Djoko Setijowarno justru tidak menganjurkan dilaksanakannya Motis tersebut pada lebaran 2025 kali ini.
Secara kapasitas, pemudik di program motis kurang dari 1 persen dari total pemudik sepeda motor, sehingga tidak berpengaruh terhadap upaya mengurangi pemudik sepeda motor. “Lebih bijak, menambah kapasitas angkut bus dan KA gratis,” imbuh Djoko, Sabtu (22/2).
Setiap tahun dilajukan perhitungan proyeksi pemudik tahun lebaran berdasar survey yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Pilihan menggunakan sepeda motor menduduki peringkat kedua setelah mobil pribadi.
Tahun 2022, jumlah pemudik berdasarkan jenis moda, sepeda motor 14,9 juta orang (18,7%). Tahun 2023, sebanyak 25,13 juta orang (20,30%). Tahun 2024, pilihan menggunakan sepeda motor menduduki peringkat keempat, yakni 31,12 juta orang (16,07%).
“Masyarakat yang mudik sudah cenderung memilih transportasi umum, yaitu kereta antar kota dan bus antar kota,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.
Merujuk data kuota mudik gratis dari Kementerian Perhubungan tahun 2024, kapasitas total tahun 2023 sebanyak 16.340 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 800 unit, Ditjen. Perkeretaapian 10.440 unit dan Ditjenhubla 5.000 unit). Sementara tahun 2024, kapasitas total 17.880 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 900 unit, Ditjen. Perkeretaapian 12.180 unit dan Ditjenhubla 4.800 unit).
Djoko menegaskan sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Namun dalam perkembangannya, sepeda motor kerap digunakan untuk perjalanan jarak jauh, terutama saat mudik lebaran. Maraknya mudik menggunakan sepeda motor sejak tahun 2005, setelah ada kebijakan pembelian sepeda motor dapat dilakukan dengan angsuran.
Dahulu, sebut dia, untuk memperoleh sepeda motor harus membeli dengan lunas. Namun saat ini, mudahnya mendapatkan sepeda motor menjadikan penggunaan sepeda motor di jalan raya terus meningkat. Angka kecelakaan tertinggi dari pengguna sepeda motor. Untuk itu, Djoko menilai mudik sepeda motor gratis di Pulau Jawa tidak diperlukan lagi.
Program mudik sepeda motor gratis yang diselenggarakan Kementerian perhubungan sejak tahun 2014 masih di bawah 1persen dari total pemudik yang menggunakan sepeda motor.
“Jadi, tidak banyak berpengaruh terhadap pengurangan sepeda motor untuk mudik lebaran. Kecuali masih disediakan mudik gratis menggunakan kapal laut dari Jakarta ke Semarang dan Surabaya. Sepeda motor dapat dimasukkan dalam kapal,” ujarnya. (Red.)