JAKARTA, Newsantara.co — Bulan Maret tahun ini begitu spesial bagi muslim di seluruh dunia, karena awal Maret juga bersamaan dengan awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Namun bulan Maret kali ini tak hanya spesial bagi umat Islam, semua kalangan juga akan merasakan keistimewaan Maret tahun ini, karena diprediksi dua Gerhana, akan menghiasi bulan ini.
Sederet fenomena astronomi yang akan terjadi di Maret ini yakni Gerhana Bulan total dan Gerhana Matahari sebagian. Jika beruntung masyarakat bisa mengamati sebagian keajaiban langit itu di langit wilayah Indonesia. Informasi ini didapat dari beberapa lembaga yang fokus di bidang astronomi dan ilmu pengetahuan angkasa, seperti BRIN, Royal Museums Greenwich, dan kalender astronomi In The Sky.
Berikut dua fenomena astronomi gerhana yang akan terjadi di bulan Maret ini.
- Gerhana Bulan total
Gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 13-14 Maret 2025. Gerhana Bulan Total adalah ketika Bumi berada di antara matahari dan bulan. Bumi menghalangi cahaya matahari yang jatuh ke bulan. Mengutip dari BRIN, fenomena ini aman dilihat dengan mata telanjang. Bulan akan tampak memerah saat puncak gerhana karena pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer Bumi.
2. Gerhana Matahari sebagian
Gerhana matahari sebagian akan terjadi pada 29 Maret 2025. Menurut laporan BRIN, fenomena ini tidak melalui wilayah Indonesia, melainkan hanya dapat disaksikan di Eropa, Amerika, dan Arktik. Gerhana matahari adalah ketika bulan berada di antara Bumi dan matahari dan piringan bulan menutupi piringan matahari jika dilihat dari Bumi.
Selain dua kejadian gerhana sebelumnya, langit di Bulan Maret juga akan terjadi beberapa fenomena astronomi lain, seperti :
Elongasi Terbesar Merkurius 8 Maret 2025
Merkurius akan mencapai elongasi terbesarnya di timur, titik terjauhnya dari matahari, untuk kali pertama tahun ini pada 8 Maret 2025. Menurut Royal Museums Greenwich, karena ini merupakan elongasi timur, maka akan lebih baik dilihat pada malam hari dengan teleskop atau teropong.
1. Bulan Purnama
Bulan purnama di bulan Maret disebut Worm Moon. Ini akan terjadi pada 14 Maret 2025. Menurut In The Sky, fase ini terjadi pada pukul 13.54 WIB di Indonesia. Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika sebagai Bulan Cacing karena ini adalah waktu di mana tanah akan mulai melunak dan cacing-cacing tanah akan muncul kembali.
2. Fenomena Ekuinoks
Ekuinoks terjadi ketika tidak ada belahan Bumi yang miring ke arah atau menjauh dari matahari dan ada waktu yang kurang lebih sama antara siang dan malam. Sebaliknya, titik balik matahari terjadi ketika belahan Bumi tertentu miring ke arah atau menjauhi matahari.
Situasi itu yang menghasilkan siang hari yang panjang atau malam hari yang panjang. Titik balik musim semi atau vernal or spring equinox tahun ini akan terjadi pada tanggal 20 Maret 2025 di belahan Bumi utara, dan pada saat itulah musim semi astronomi dimulai.
3. Cincin Saturnus “Hilang.”
Fenomena cincin Saturnus “menghilang” akan terjadi pada tanggal 23 Maret 2025. Mengutip dari Royal Museums Greenwich, fenomena ini disebabkan oleh orbit Bumi yang melintasi bidang cincin, sebuah peristiwa langka yang terjadi setiap 15 tahun sekali. Dengan kata lain, piringan datar cincin Saturnus berada di tepi dari sudut pandang dari Bumi, sehingga tampak “menghilang”.
Apakah Terlihat di langit Indonesia?
Menurut data dari Time and Date, gerhana ini akan dimulai pada pukul 03:57 UTC (atau sekitar 10:57 WIB) dengan fase penumbra-saat bayangan Bumi yang samar mulai menyentuh Bulan. Kemudian, pukul 05:09 UTC (12:09 WIB), fase parsial dimulai, momen ketika Bulan mulai “digigit” bayangan Bumi.
Puncaknya, fase total, terjadi pada pukul 06:26 sampai 07:31 UTC (13:26 sampai 14:31 WIB), dengan titik maksimum pukul 06:58 UTC (13:58 WIB). Setelah itu, gerhana perlahan memudar hingga selesai total pada pukul 10:00 UTC (17:00 WIB). Total durasi fase penuhnya sekitar 1 jam 5 menit-cukup lama untuk menikmati pemandangan langka ini.
Kalau kamu perhatikan jam-jam di atas, gerhana Bulan ini terjadi pada siang hari di Indonesia. Dengan kata lain, kalau masih siang, tidak ada Bulan di langit Indonesia, maka Indonesia tidak kebagian untuk melihat Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 ini, karena Bulan belum terbit saat gerhana berlangsung! (Red.)