Musk Minta Zelensky Mundur dan Cabut dari Ukraina

WASHINGTON, Newsantara.co — Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Amerika Serikat (AS) Elon Musk meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, harus mengundurkan diri dari kursi kepresidenan. Tak hanya itu, Musk yang juga pemilik perusahaan mobil listrik, Tesla dan perusahaan roket serta penerbangan antariksa, SpaceX ini meminta Zelensky untuk meninggalkan Ukraina.

“Meskipun tidak menyenangkan, Zelensky harus ditawari semacam amnesti di negara netral sebagai imbalan atas transisi damai kembali ke demokrasi di Ukraina,” tulis Musk di halaman media sosial X miliknya. Komentarnya ini keluar setelah cekcok Zelensky dengan Presiden AS Donald Trump di Oval Office, Gedung Putih 28 Februari lalu.

Pada tanggal 28 Februari, Vladimir Zelensky mengunjungi Gedung Putih untuk sebuah pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan mereka yang disiarkan di televisi, dengan para wartawan yang hadir, berubah menjadi adu mulut, dengan Trump. Presiden Trump menegur Zelensky, seolah ia tidak berterima kasih atas dukungan dan bantuan AS kepada Kiev.

Namun yang ditunjukkan Zelensky, menurut Musk atas perdebatan dengan Trump dan Wakil Presiden JD Vance adalah sikap yang tidak sopan. Konferensi pers setelah pertemuan mereka dibatalkan. Trump memposting sebuah pernyataan di jejaring sosial Truth Social yang menyatakan bahwa Zelensky tidak menghormati AS dan menunjukkan keengganan untuk mencari resolusi damai untuk konflik Ukraina-Rusia.

Sementara itu di hadapan Kongres AS, Presiden Donald Trump mengungkapkan ia tidak mengubah keputusannya untuk menangguhkan bantuan militer ke Kiev. Meskipun ia menyebutkan, ada pernyataan dari Zelensky mengenai kesediaannya untuk berunding terkait konflik di Ukraina, menurut The New York Times.

Dalam pidatonya di depan kedua majelis Kongres, Trump menyebutkan bahwa ia telah menerima pesan dari Zelensky yang menyatakan kesiapannya untuk mengupayakan penyelesaian damai. Zelensky juga mengindikasikan bahwa ia siap untuk menandatangani kesepakatan pertambangan mineral dengan Amerika Serikat kapan saja. Washington telah mengaitkan kesediaan Kiev untuk berunding dengan potensi dimulainya kembali pengiriman senjata. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *