JAKARTA, Newsantara.co — Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum sesuai harapan masyarakat. Hal ini disampaikan Ketua BGN Dadan Hindayana. Dimana ia menilai bahwa masih banyak penyenggaraan MBG di sekolah yang tidak sesuai prosedur penyajian.
Beberapa kasus, jelas dia, telah ditemukan, diantaranya terkait makanan basi dan mentah dalam program MBG ini masih saja terjadi. Ini dikarenakan dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah juga masih dalam tahap penyesuaian. “Kami melihat masalah muncul utamanya dari SPPG yang baru muncul,” ungkapnya.
Menurut Dadan, butuh waktu dan jam terbang bagi SPPG untuk dapat memproduksi makanan dalam jumlah besar dengan kualitas yang sesuai standar dan persiapan itu membutuhkan waktu setidaknya 3 bulan. Sementara itu, selama bulan suci Ramadhan, pihaknya juga telah menginstruksikan agar SPPG yang menyediakan MBG ke sekolah tetap berjalan, namun bagi siswa muslim dibagikan saat akan pulang sekolah.
Ia mengatakan makanan yang disiapkan bisa dibawa pulang di rumah untuk keluarga. Sedangkan bagi siswa yang nonmuslim boleh menyantap makanan yang sudah disediakan di sekolah. Dandan juga menjamin makanan yang akan dibawa pulang akan tetap bisa dikonsumsi hingga berbuka puasa. Ia menjamin kualitas makanan tidak akan basi meskipun siswa membawa makanan pulang dan dikonsumsi untuk berbuka puasa.
“Ramadhan ini pelayanan kan sangat tergantung daerah mana yang lebih banyak puasa, mana yang tidak puasa. Untuk tahap awal ini mekanismenya di daerah yang mayoritas puasa, makanannya dibawa untuk buka. Kemudian untuk daerah-daerah yang nanti teridentifikasi lebih banyak yang tidak puasanya, pelayanannya akan normal seperti biasa,” kata Dandan. (Red.)