Studi terbaru dari MIT mengungkap bahwa perubahan iklim dapat memperparah masalah sampah antariksa di orbit Bumi, mengancam ribuan satelit penting di masa depan.
NEW YORK, Newsantara.co– Perubahan iklim tidak hanya menimbulkan masalah di Bumi, tetapi juga berpotensi menyebabkan kekacauan di orbit Bumi. Penelitian terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap bahwa pemanasan global akibat emisi karbon bisa mengurangi ruang aman bagi satelit di orbit rendah Bumi hingga 82% pada akhir abad ini.
Para peneliti menjelaskan bahwa gas rumah kaca dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas menyebabkan pendinginan di lapisan atas atmosfer. Pendinginan ini mengurangi kerapatan atmosfer, sehingga memperlambat proses pembersihan alami sampah antariksa. Akibatnya, jumlah puing di orbit Bumi meningkat drastis dan membahayakan satelit yang beroperasi.
Mengapa Perubahan Iklim Membahayakan Satelit?
Will Parker, peneliti astrodinamika di MIT, menjelaskan bahwa atmosfer biasanya berfungsi sebagai “pembersih alami” yang menarik sampah antariksa kembali ke Bumi dan membakarnya saat masuk atmosfer. Namun, dengan atmosfer yang semakin tipis akibat pendinginan, sampah antariksa menjadi lebih sulit dibersihkan.
“Kami mengandalkan atmosfer untuk membersihkan puing-puing di orbit. Jika proses ini melambat, maka orbit Bumi akan semakin penuh dengan sampah yang berbahaya,” ujar Parker.
Menurut The Aerospace Corporation, terdapat jutaan kepingan puing di orbit Bumi. Puing-puing ini bergerak dengan kecepatan tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan besar jika bertabrakan dengan satelit. Bahkan, tabrakan antara dua satelit pada 2009 lalu menciptakan ribuan potongan sampah baru di luar angkasa.
Dampak Langsung pada Satelit dan Teknologi Global
Saat ini, ada lebih dari 11.905 satelit yang mengorbit Bumi, termasuk 7.356 di orbit rendah. Satelit-satelit ini memainkan peran penting dalam komunikasi, navigasi, prakiraan cuaca, hingga pemantauan lingkungan dan keamanan nasional.
Ingrid Cnossen, ilmuwan cuaca luar angkasa di British Antarctic Survey, menegaskan bahwa penelitian ini menunjukkan perlunya langkah-langkah konkret untuk menjaga keberlanjutan orbit di masa depan.
“Dampak perubahan iklim terhadap orbit Bumi nyata dan memerlukan perhatian serius,” jelas Cnossen.
Dengan terus meningkatnya emisi gas rumah kaca, tantangan di luar angkasa semakin besar. Jika tidak segera diatasi, perubahan iklim bukan hanya mengancam kehidupan di Bumi, tetapi juga teknologi vital di orbit yang menjadi tulang punggung berbagai layanan global. (Red.)