Tiga Pusat Kesehatan di Gaza Kembali Dibuka

GAZA, Newsantara.co — Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa mereka terus menyediakan layanan kesehatan di Jalur Gaza “meskipun ada banyak tantangan”. Untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di warga Gaza, selama gencatan senjata tersebut, UNRWA membuka kembali tiga layanan kesehatan di wilayah Gaza.

UNRWA telah menawarkan 300.000 konsultasi, mendukung 19.000 wanita hamil dan pascakelahiran yang berisiko tinggi, merawat 11.000 pasien gigi dan memberikan fisioterapi kepada 5.500 orang di daerah kantung Palestina, kata petugas UNRWA Gaza.

Sementara itu, warga Palestina di Gaza juga merasakan tekanan di awal Ramadan. Kondisi yang menyedihkan dirasakan warga Gaza karena bantuan pangan yang masuk harus terhenti. Hal ini dikarenakan pemblokiran bantuan oleh Israel, sebagai cara untuk ‘menekan Hamas agar tunduk’ pada permintaan kesepakatan pembebasan tahanan yang baru.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, menyetujui keputusan untuk menangguhkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Smotrich juga menyerukan agar pertempuran dilanjutkan “sampai kemenangan total” melawan Hamas. “Keputusan … untuk sepenuhnya menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza hingga Hamas dihancurkan atau sepenuhnya menyerah dan semua sandera kami dibebaskan adalah langkah penting ke arah yang benar,” tulisnya di Telegram.

Sejak dini hari di Jalan akses Salah al-Din, belum melihat ada truk bantuan yang masuk. Biasanya, selama gencatan senjata, warga Gaza akan melihat delapan atau lebih truk tiba pada jam-jam seperti ini, membawa berbagai jenis bantuan makanan.

Warga Palestina sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan ini. Selama gencatan senjata, 600 truk per hari masuk ke Gaza. Jumlah tersebut hampir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina yang sangat besar setelah 470 hari perang.

Seluruh penduduk sangat bergantung pada bantuan karena mereka tidak bisa bergerak dan tidak memiliki penghasilan. Selain bantuan makanan, kita berbicara tentang tenda, terpal, dan pakaian musim dingin. Warga Palestina juga berharap hari ini rumah-rumah bergerak akan mulai memasuki Jalur Gaza.

Banyak dari mereka yang kini merasa tertekan. Mereka mengira hari ini akan membawa mereka selangkah lebih dekat ke tahap kedua kesepakatan gencatan senjata, di mana lebih banyak rekonstruksi dan bantuan kemanusiaan akan masuk. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *