Usai Diusir Trump, Zelensky ‘Ngemis’ Bantuan ke Inggris

LONDON, Newsantara.co — Usai dari Amerika Serikat (AS), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melanjutkan perjalanan resmi ke beberapa negara Eropa, seperti Inggris pada Sabtu (1/2). Kunjungannya ke London kali ini untuk mendapatkan bantuan kembali, sebagai modal memenangkan perang melawan Rusia.

Zelensky menemui Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Downing Street. Kali ini tak ada perdebatan sengit, antara dirinya dengan PM Starmer, seperti pertemuan Zelensky sebelumnya dengan Presiden AS Donald Trump, yang berujung ia diusir dari Gedung Putih.

Setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Downing Street, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memposting di platform media sosial X bahwa keduanya mendiskusikan “langkah-langkah konkrit untuk memperkuat posisi Ukraina.”

Zelenskyy memuji perjanjian pinjaman yang dijanjikan London senilai 2,26 miliar pound (€2,74 miliar atau $2,84 miliar) yang ditandatangani oleh negaranya dan Inggris. “Pinjaman ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina dan akan dilunasi dengan menggunakan pendapatan dari aset-aset Rusia yang dibekukan,” katanya.

“Ini adalah keadilan yang sesungguhnya,” tulis Zelenskyy dalam sebuah tulisan di X. “Orang yang memulai perang haruslah orang yang membayarnya.”

Pinjaman ini adalah bagian dari skema Pinjaman Percepatan Pendapatan Luar Biasa (ERA) Kelompok Tujuh (G7) untuk Ukraina. Pada bulan Oktober 2024, negara-negara G7 mencapai konsensus untuk memberikan pinjaman sebesar $50 miliar kepada Ukraina.

Sebelumnya, Trump cekcok mulut dengan Zelensky di Oval Office, Gedung Putih, Washington pada Jumat (28/2). Trump menanggapi Zelensky yang berdebat dengan Wakil Presiden AS JD Vance soal posisi Ukraina yang terjepit saat ini. Trump mengatakan kepada pemimpin Ukraina itu, “Saya pikir tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval dan mencoba mempermasalahkan hal ini di depan media Amerika.”

Trump kemudian secara terbuka mencaci maki Zelenskyy karena tidak “berterima kasih”, dan kemudian menuduh pemimpin Ukraina itu “tidak siap untuk perdamaian” dan “tidak menghormati” AS. “Anda sama sekali tidak menunjukkan sikap bersyukur. Itu bukan hal yang baik,” kata presiden AS, ketika Zelenskyy meminta jaminan keamanan. “Akan sangat sulit untuk melakukan bisnis seperti ini,” tambahnya.

“Anda bertaruh dengan nyawa jutaan orang. Anda berjudi dengan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini, negara yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang dikatakan banyak orang,” kata Trump.

“Anda akan membuat kesepakatan, atau kami keluar, dan jika kami keluar, Anda akan bertarung habis-habisan. Saya rasa ini tidak akan berjalan dengan baik,” tambah Trump.

Setelah pertengkaran yang memanas di Ruang Oval, Trump menghentikan pembicaraan dengan Zelenskyy dan pemimpin Ukraina tersebut meninggalkan Gedung Putih tanpa menandatangani kesepakatan mineral penting yang telah dinegosiasikan oleh kedua belah pihak dalam beberapa hari terakhir. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *