Keracunan dan Temuan Penyelewengan Dana Jadi Dasar Evaluasi MBG
JAKARTA, Newsantara.co — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) segera menuntaskan masalah dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk kasus keracunan di Batang, Jawa Tengah, dan tunggakan pembayaran Rp1 miliar di Kalibata, Jakarta Selatan.
“Program ini krusial untuk masa depan anak-anak Indonesia. Standar keamanan pangan dan transparansi anggaran harus dipastikan agar tidak terjadi lagi insiden seperti keracunan atau pembayaran terlambat,” tegas Netty dalam keterangannya, Selasa (22/4).
Netty meminta BGN menginvestigasi tata kelola makanan MBG, mulai dari penyediaan hingga distribusi. “Keamanan pangan untuk anak tidak boleh diabaikan. Pengawasan ketat diperlukan agar bantuan pemerintah tidak berujung petaka,” tegasnya.
Soal tunggakan pembayaran di Kalibata, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan pentingnya perbaikan sistem monitoring dan koordinasi antarlembaga. “Dana harus cair tepat waktu agar program tetap berjalan,” ujarnya.
Meski menghadapi kendala, Netty mengapresiasi dedikasi pengelola dapur MBG yang tetap menjalankan program. Ia mendorong BGN melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk standarisasi makanan bergizi dan transparansi pencairan dana.
“MBG adalah investasi SDM unggul. BGN harus memastikan program ini berjalan optimal demi masa depan anak Indonesia,” pungkasnya.