JAKARTA, Newsantara.co – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa pembenahan sepak bola Indonesia tidak bisa parsial, melainkan harus dilakukan secara bersamaan dari hulu ke hilir. Pernyataan ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Belanda, Neal Petersen, yang diunggah akun Instagram resmi PSSI, Jumat (5/4).
“Kita tidak bisa hanya memperbaiki sepak bola dari atas atau bawah saja. Transformasi harus dilakukan di seluruh piramida,”tegas Erick.
Liga Indonesia Tertinggal di ASEAN
Data terbaru menunjukkan, Indonesia masih berada di peringkat 6 Asia Tenggara dengan 18.653 poin, jauh di bawah Thailand (54.873), Malaysia (40.039), dan Vietnam (35.038). Erick menyatakan ketidakpuasannya dan mengancam akan merombak manajemen jika tidak ada peningkatan.
“Liga Indonesia tidak boleh terus di posisi ke-6. Jika tidak berubah, kami akan lakukan perubahan besar,” tegasnya.
PT LIB: Tantangan Besar di Kompetisi Internasional
Ferry Paulus, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), mengakui bahwa daya saing klub lokal di kancah internasional masih lemah. Namun, sejumlah langkah perbaikan telah dilakukan, termasuk:
✔ Peningkatan standar operasional pertandingan
✔ Profesionalisme manajemen klub
✔ Transparansi pengelolaan liga
✔ Pembangunan fasilitas & infrastruktur sepak bola
“Kami terus berupaya agar Liga 1 bisa bersaing di level ASEAN dan Asia,” ujar Ferry.
Visi Erick Thohir: Transformasi Total
Erick berkomitmen membawa sepak bola Indonesia naik kelas, baik di level liga maupun tim nasional. Langkah strategis seperti penguatan akademi sepak bola, peningkatan kualitas pelatih, dan kerjasama dengan liga luar negeri menjadi prioritas.
“Target kami jelas: Indonesia harus jadi kekuatan baru sepak bola Asia,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah konkret ini, PSSI optimis sepak bola Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara ASEAN dalam beberapa tahun ke depan. (Red.)