Hasan Nasbi Resmi Mundur dari Jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Prabowo Akui Pernyataan Kontroversialnya Keliru
JAKARTA, Newsantara.co – Hasan Nasbi mengundurkan diri dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Juru Bicara (Jubir) Presiden. Surat pengunduran dirinya telah diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Dalam pernyataannya, Hasan mengaku mundur karena ada hal yang “tidak bisa lagi diatasi”. Ia sebelumnya sempat menyampaikan alasannya di beberapa podcast.
“Jika ada persoalan di luar kemampuan saya, lebih baik menepi tanpa keributan,” ujarnya.
Kinerja Tak Becus, Pernyataan Soal Teror Babi Picu Kontroversi
Keputusan Hasan mundur menuai sorotan setelah sebelumnya ia dinilai gagal menangani komunikasi publik, terutama terkait kasus teror kepala babi yang dikirim ke kantor Tempo. Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia, menyebut kinerjanya tidak becus dan kurang empati.
“Sebagai corong presiden, pernyataannya dianggap mewakili sikap pemerintah. Sayangnya, ia justru merespons dengan tidak serius,” kritik Fernando.
Maret lalu, Tempo mendapat teror berupa paket kepala babi, tikus mati, hingga doxing terhadap jurnalisnya, Cica. Alih-alih mengecam, Hasan malah berkomentar, “Sudah dimasak saja,” sambil menyebut insiden itu mungkin hanya lelucon.
Prabowo Akui Kesalahan Komunikasi Pemerintah
Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya kelemahan komunikasi dalam pemerintahannya. Ia juga menyatakan bahwa pernyataan Hasan Nasbi soal kasus Tempo keliru.
“Ucapan itu teledor dan salah. Saya yakin Beliau menyesal,” kata Prabowo dalam wawancara di Hambalang, 6 April lalu.
Pengunduran Hasan Nasbi kini menjadi sorotan publik, terutama di tengah kritik terhadap efektivitas komunikasi pemerintahan Prabowo. (Red.)