Mensos Rinci Proses Pengusulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dari Masyarakat Hingga ke Presiden
JAKARTA, Newsantara.co — Nama mantan Presiden RI ke 2 Soeharto kembali diusulkan jadi Pahlawan Nasional di 2025. Untuk menghindari polemik, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf membeberkan tahapan pengusulan mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional. Prosesnya diawali dari aspirasi masyarakat melalui seminar dan kajian sejarawan setempat.
“Usulan muncul dari bawah, melibatkan tokoh lokal, akademisi, dan pakar sejarah. Jika bupati/wali kota menyetujui, proposal naik ke gubernur untuk diverifikasi ulang,” jelas Gus Ipul—sapaan akrab Mensos—usai acara halalbihalal di Jakarta, Minggu (20/4).
Setelah gubernur merekomendasikan, Kementerian Sosial (Kemensos) membentuk tim khusus berisi sejarawan, akademisi, dan tokoh agama untuk menilai kelayakan calon. “Tim kami akan kaji semua usulan dari 34 provinsi sebelum difinalisasi dan diajukan ke Dewan Gelar,” tegasnya.
10 Nama Kandidat Pahlawan Nasional 2025
Sebelumnya, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, mengungkap 10 nama yang diusulkan tahun ini, termasuk:
- Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)
- Soeharto (Jawa Tengah)
- Bisri Sansuri (Jawa Timur)
- Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah)
Sementara empat nama baru yang masuk daftar adalah Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali) dan Midian Sirait (Sumatera Utara).
Proses penetapan pahlawan nasional membutuhkan waktu panjang, mulai dari verifikasi dokumen hingga keputusan presiden. Apakah Soeharto akan menyusul gelar pahlawan untuk Jenderal Besar HM Soeharto? Simak perkembangan selanjutnya! (Red.)
