Produksi Gabah Indonesia Terbesar di ASEAN!
JAKARTA, Newsantara.co – Perum Bulog mencatat rekor baru dengan menyerap 2,02 juta ton beras dari petani lokal hingga 10 Mei 2025. Angka ini tertinggi dalam sejarah serapan Januari-Mei sejak Bulog berdiri 58 tahun lalu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut pencapaian ini sebagai “lompatan eksponensial”.
“Biasanya butuh setahun untuk serapan segini. Sekarang, belum lima bulan sudah terlampaui!” tegas Amran dalam siaran pers, Senin (12/5).
Produksi Dalam Negeri Murni, Tanpa Impor
Amran menegaskan, 100% beras yang diserap berasal dari petani Indonesia, tanpa impor beras medium sejak awal 2025. “Ini bukti kerja keras petani dan kebijakan tepat sasaran,” ujarnya.
Bahkan, serapan April 2025 saja mencapai 1,06 juta ton, rekor bulanan tertinggi sepanjang sejarah Bulog. Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sudah 3,6 juta ton dan terus bertambah.
Strategi Serap Agresif, Gudang Hampir Penuh!
Pemerintah meningkatkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500/kg, naik dari Rp6.000/kg di 2024. “Harga ini adil untuk petani, dorong produksi,” jelas Amran.
Bulog juga kerahkan Tim Jemput Gabah, libatkan penyuluh pertanian, Babinsa, hingga penggilingan padi. “Kami tambah kapasitas gudang 1,1 juta ton dan bangun 25 ribu gudang darurat,” tambahnya.
Indonesia Raja Beras ASEAN
Berdasarkan data USDA, produksi beras Indonesia diprediksi 34,6 juta ton di 2025, terbesar di ASEAN, mengalahkan Vietnam (26,5 juta ton) dan Thailand (20,1 juta ton). “Ini kemenangan petani Indonesia!” seru Amran.
Dengan tren ini, stok beras nasional diprediksi tembus 4 juta ton akhir Mei 2025. “Kita tak hanya swasembada, tapi siap jadi pemain global,” tegasnya.
Fakta Cepat:
- Serapan Bulog Jan-Mei 2025: 2,02 juta ton (rekor!)
- Stok CBP saat ini: 3,6 juta ton
- Produksi 2025 (proyeksi USDA): 34,6 juta ton (No. 1 di ASEAN)
- HPP Gabah 2025: Rp6.500/kg (naik 8,3% dari 2024)