India-Pakistan Gencatan Senjata Sementara

Gencatan Senjata Sementara Ini Beri Kelegaan bagi Warga Perbatasan Wilayah Sengketa

NEW DELHI, Newsantara.co – Ketenangan akhirnya menyelimuti wilayah perbatasan India dan Pakistan setelah empat hari konflik bersenjata sengit. Penduduk di sekitar Garis Kontrol (LoC) menyambut gembira gencatan senjata yang diumumkan kedua negara, meski ketegangan masih tersisa.

Sejak Minggu (11/5) pagi, tidak ada laporan tembakan atau serangan di sepanjang perbatasan. Warga di Jammu, Srinagar, Punjab, dan Rajasthan perlahan kembali beraktivitas normal setelah hari-hari mencekam.

Kami lega, tapi tetap waspada. Situasi bisa berubah kapan saja,” kata Amjad Hussain, warga Jammu, kepada media.

Pelanggaran dan Komitmen Damai

Meski gencatan senjata diumumkan Sabtu (10/5) sore, kedua pihak masih saling tuduh melakukan pelanggaran. India mengklaim Pakistan melanggar kesepakatan, sementara Islamabad menegaskan komitmennya pada perdamaian.

Kami berharap gencatan ini bertahan agar warga bisa pulang dengan aman,” ujar Mumtaz Ahmad, pengungsi dari Uri yang mengungsi ke Srinagar setelah serangan artileri.

Ancaman Eskalasi dan Peran Dunia Internasional

Gowhar Geelani, pakar hubungan India-Pakistan, menyebut gencatan ini sebagai “kelegaan besar” namun memperingatkan risiko eskalasi lebih berbahaya, termasuk potensi konflik nuklir terbatas.

Dunia internasional berperan mendorong deeskalasi. Penduduk perbatasan pantas hidup damai,” tegas Geelani.

Dampak Konflik: Korban Sipil dan Pengungsian

Konflik terbaru ini memakan korban jiwa, merusak rumah warga, dan memaksa ribuan orang mengungsi. Bandara sempat ditutup, mengganggu penerbangan sipil.

Akar Masalah: Serangan Balasan dan Tuduhan

Ketegangan memuncak setelah India menyerang wilayah Pakistan sebagai balasan atas pembunuhan 26 orang di Pahalgam oleh kelompok bersenjata. Islamabad membantah terlibat.

Harapan ke Depan
Warga berharap gencatan senjata berlanjut agar perdamaian kembali pulih. Namun, ketidakpercayaan antara kedua negara tetap menjadi tantangan besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *