GAZA, Newsantara.co – Tentara Israel kini menguasai 77 persen wilayah Jalur Gaza. Data ini disampaikan Kantor Media Pemerintah Gaza, Minggu (25/5), berdasarkan analisis lapangan terbaru.
Pasukan Israel merebut wilayah melalui serangan darat, pendudukan permukiman sipil, dan larangan akses bagi warga Palestina ke tanah dan properti mereka. Gaza menilai tindakan ini sebagai bentuk genosida sistematis, pembersihan etnis, dan kolonialisme paksa.
Pemerintah Gaza juga menyalahkan negara-negara pendukung Israel, termasuk AS, Inggris, Jerman, dan Prancis, atas eskalasi kekerasan yang terus berlangsung.
Media Israel sebelumnya melaporkan rencana militer Tel Aviv untuk menguasai 70–75 persen Gaza dalam tiga bulan. Sejak Oktober 2023, serangan tanpa henti Israel telah menewaskan lebih dari 53.900 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap PM Benjamin Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang di Gaza. Israel juga digugat di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida.
Dalam 48 jam terakhir, sedikitnya 11 anak tewas akibat serangan Israel. Termasuk sembilan anak dari dokter anak Palestina Alaa Amir Al-Najjar, yang saat itu bertugas di RS Nasser, Khan Yunis. Suami dan satu anak yang selamat kini dalam kondisi kritis.
Influencer cilik Haqeen Hammad (11), yang aktif dalam aksi kemanusiaan, juga tewas dalam serangan di Deir al-Balah. Seorang balita empat tahun meninggal karena gizi buruk akibat blokade bantuan.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan total korban tewas mencapai hampir 54.000 orang, termasuk 16.500 anak-anak. Lebih dari 122.700 warga lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023. (Red.)