JAKARTA, Newsantara.co – Presiden RI Prabowo Subianto mendorong negara-negara Islam untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan kepemimpinan yang jujur guna mengatasi kemiskinan, ketimpangan, dan tantangan global. Hal ini disampaikannya saat membuka Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta, Rabu (14/5) malam.
Prabowo menegaskan, dunia Islam harus menjadi pelaku aktif, bukan penonton, dalam mewujudkan keadilan dan perdamaian global.
“Kita menghadapi kemiskinan, kelaparan, korupsi, dan ketimpangan pendidikan. Ini harus kita atasi,” tegas Prabowo.
Ia menyoroti pentingnya good governance dan kepemimpinan yang kuat sebagai pilar ketahanan negara. “Tanpa tata kelola yang baik dan pemimpin jujur, negara tidak akan maju,” ujarnya.
Prabowo juga mengajak negara-negara Islam mengambil tindakan nyata untuk Palestina. “Sudah cukup diskusi dan resolusi. Rakyat Palestina butuh aksi konkret. Indonesia akan terus mendukung mereka,” tegas Presiden.
Konferensi PUIC kali ini mengusung tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience”, yang dinilai relevan dengan tantangan saat ini. Prabowo mengingatkan kejayaan peradaban Islam masa lalu dan mencontohkan kepemimpinan seperti Umar bin Khattab dan Muhammad Al-Fatih sebagai inspirasi.
Dengan seruan ini, Prabowo berharap negara-negara Muslim dapat bangkit bersama, memperkuat solidaritas, dan menjadi kekuatan baru di panggung dunia. (Red.)