Proyek Baterai EV Tetap Jalan, LG Digantikan Investor China

JAKARTA, Newsantara.co – Pemerintah memastikan proyek investasi baterai kendaraan listrik (EV) senilai USD 9,8 miliar (Rp 150 triliun) tetap berjalan meski LG Energy Solution mundur. Kementerian ESDM menegaskan komitmen hilirisasi EV tak goyah, dengan investor China siap menggantikan peran LG.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, proyek integrasi hulu-hilir baterai EV—dari tambang hingga produksi—tak mengalami perubahan fundamental.

Infrastruktur dan roadmap produksi tetap sesuai rencana. Hanya struktur joint venture (JV) yang disesuaikan,” tegas Bahlil, Jumat (5/4).

LG Energy Solution resmi hengkang dari tiga JV dalam paket investasi tersebut. Posisinya kini diambil alih oleh perusahaan China, Huayou, berkolaborasi dengan BUMN Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Karawang (3/7/2024), hasil kerja sama Hyundai-LG dengan kapasitas 10 GWh per tahun. Fasilitas ini menjadi tulang punggung percepatan industri EV nasional.

Proyek ini bukti Indonesia serius jadi pemain global baterai listrik. Mundurnya LG tidak pengaruhi target produksi,” pungkas Bahlil.

Optimisme di Tengah Perubahan Skema
Pemerintah menjamin realisasi investasi tak terganggu, dengan mitra baru siap inject modal. Huayou disebut telah berkomitmen melanjutkan pengembangan pabrik baterai tahap kedua.

Analis pasar memprediksi, kolaborasi dengan China justru memperkuat akses pasar ekspor, mengingat dominasi Negeri Tirai Bambu di industri EV global. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *