Luhut Pastikan Perpres Segera Diselesaikan
BEIJING, Newsantara.co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tetap berjalan. Pemerintah saat ini sedang menyelesaikan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan hukum proyek tersebut.
“Kami sudah koordinasikan dengan Wakil Menteri Keuangan untuk percepat Perpres. Begitu selesai, langsung mulai joint study dengan China,” tegas Luhut di Beijing, Kamis (23/5).
Proyek ini masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2020 dan akan menjadi lanjutan dari Kereta Cepat Whoosh (Jakarta-Bandung). Luhut berjanji, pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya akan lebih baik dari segi kualitas dan layanan.
“Kami belajar dari pengalaman Whoosh. Kali ini harus lebih matang,” ujarnya.
Opsi Jalur dan Waktu Tempuh
Proyek ini akan memangkas perjalanan Jakarta-Surabaya dari 10 jam jadi hanya 3,5 jam. Saat ini, PT KCIC sedang menyusun prastudi kelayakan dengan tiga rute potensial:
- Lintas Selatan (Bandung-Yogyakarta-Surabaya) – 629,5 km, 13 stasiun, tempuh 3 jam.
- Lintas Tengah (via Semarang) – sedang dikaji.
- Lintas Utara (via Pantura) – opsi alternatif.
Tidak Bebani APBN, Tarif Lebih Murah
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan proyek ini tidak boleh membebani APBN. Pemerintah juga mempertimbangkan opsi kereta semi-cepat sebagai alternatif penghematan biaya.
Sementara itu, Menko AHY menyatakan perlu kajian mendalam terkait kelayakan investasi dan daya serap pasar. Targetnya, tarif kereta cepat Jakarta-Surabaya akan lebih ekonomis dibanding Whoosh.
Apa Selanjutnya?
- Penyelesaian Perpres sebagai syarat utama.
- Joint study dengan China setelah regulasi siap.
- Evaluasi rute terbaik berdasarkan efisiensi dan dampak ekonomi.
Proyek ini dinilai strategis untuk meningkatkan konektivitas Jawa dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sepanjang koridor. (Red.)