Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump

WASHINGTON, Newsantara.co — Elon Musk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di era Presiden Donald Trump. Miliarder pendiri Tesla dan SpaceX ini menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan fiskal Trump, terutama RUU belanja besar yang dinilainya kontraproduktif.

Sayangnya, RUU ini justru meningkatkan defisit, bukan menguranginya,” ujar Musk dalam wawancara dengan CBS Sunday Morning, Rabu (28/5).

Ia merujuk pada “One Big Beautiful Bill Act” yang dipromosikan Trump, yang diprediksi menambah defisit AS hingga $3,8 triliun pada 2034.

Selama memimpin DOGE, Musk mengklaim berhasil menghemat $175 miliar anggaran federal melalui pemangkasan lembaga dan efisiensi birokrasi. Namun, angka ini kerap dipertanyakan oleh pihak oposisi.

Fokus Kembali ke Bisnis, Tetap Jadi Penasihat Trump
Musk menegaskan akan kembali berkonsentrasi pada Tesla, SpaceX, dan platform X. Meski mundur dari pemerintahan, ia menyatakan tetap akan menjadi penasihat informal Trump.

Saya berharap bisa terus mendukung presiden sebagai teman, tapi politik bukan prioritas utama saya,” jelasnya.

Trump Desak Tesla Produksi 100% di AS
Menanggapi pengunduran diri Musk, Trump menekankan pentingnya produksi kendaraan dan komponen otomotif sepenuhnya di Amerika Serikat.

Elon harus memproduksi seluruh mobil Tesla di sini. Semua produsen lain juga wajib melakukan hal yang sama,” tegas Trump, menyasar praktik manufaktur global seperti di Meksiko dan Eropa.

Kontroversi Mata Lebam Musk
Musk sempat memicu spekulasi usai muncul di Gedung Putih dengan mata lebam. Ia membantah isu penyalahgunaan narkoba, menyebut cedera itu akibat “tinju tak terduga” dari anaknya yang berusia lima tahun.

Pengunduran Musk menandai ketegangan antara visi efisiensi pemerintahan dengan realitas politik Trump. Langkah ini berpotensi memengaruhi hubungan bisnis-teknologi dengan kebijakan federal ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *