ESDM Beri Lampu Hijau Tambang di Raja Ampat Aktivitas Kembali

ESDM Sebut Perusahaan Tambang Nikel Patuhi Aturan

JAKARTA, Newsantara.co – Setelah ramai desakan publik evaluasi perusahaan tambang PT GAG yang beroperasi di wilayah Raja Ampat, dan operasional tambang dihentikan sementara, kini aktivitas tambang mendapat restu. Dalam waktu singkat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan seluruh perusahaan tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya, mematuhi regulasi yang berlaku.

Saat ini, hanya PT Gag Nikel yang aktif berproduksi di antara lima pemegang izin resmi. Menurut laman resmi ESDM, dua perusahaan mendapat izin dari Pemerintah Pusat:

  • PT Gag Nikel (Izin Produksi sejak 2017)
  • PT Anugerah Surya Pratama (Izin Produksi sejak 2013)

Sementara tiga lainnya diizinkan oleh Pemda Raja Ampat:

  • PT Mulia Raymond Perkasa (IUP 2013)
  • PT Kawei Sejahtera Mining (IUP 2013)
  • PT Nurham (IUP 2025)

PT Gag Nikel, yang mengelola area seluas 13.136 hektare, tercatat dalam 13 perusahaan yang diizinkan beroperasi di kawasan hutan berdasarkan Keputusan Presiden No. 41/2004.

Menteri ESDM Tinjau Langsung Operasi Tambang
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Dirjen Minerba Tri Winarno meninjau langsung lokasi tambang PT Gag Nikel di Pulau Gag, Minggu (8/6/2025). Winarno menegaskan tidak ditemukan kerusakan lingkungan serius atau sedimentasi di pesisir.

Tambang ini secara keseluruhan tidak bermasalah,” tegas Winarno.

Meski demikian, tim Inspektur Tambang telah dikerahkan untuk memeriksa seluruh Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) di Raja Ampat guna memastikan kepatuhan.

PT Gag Nikel Klaim Taati Aturan Lingkungan
Dewa Wirantaya, Direktur Pengembangan Usaha PT Antam (pemilik PT Gag Nikel), menyatakan perusahaan taat dalam reklamasi dan pengelolaan limbah.

“Kami patuhi semua aturan teknis dan lingkungan, serta berkomitmen sebagai agen pembangunan bagi masyarakat,” ujarnya.

Kunjungan ini dilakukan setelah Menteri Bahlil menghentikan sementara operasi PT Gag Nikel pada 5 Juni 2025 menyusul keluhan warga soal dampak tambang terhadap wisata Raja Ampat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *