Mentan Amran Sulaiman Janji Sikat Mafia Pangan

JAKARTA, Newsantara.co – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersiap menggempur praktik mafia pangan yang diduga mainkan harga dan stok beras. Bersama Satgas Pangan Mabes Polri, Kementan tengusut anomali distribusi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Kami tak biarkan konsumen dan petani jadi korban. Negara tak boleh kalah dari mafia!” tegas Amran di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Temuan Kecurangan di PIBC

Amran mengungkap data mencurigakan: stok beras di PIBC melonjak 11.000 ton dalam sehari (28 Mei 2025), padahal normalnya hanya 1.000-3.500 ton. “Ini tidak wajar. Ada yang disembunyikan,” tandasnya.

Satgas Pangan pun menyelidiki. “Pelaku tak bisa jelaskan kemana 11.000 ton beras itu. Jika terbukti manipulasi, hukum akan bertindak,” tegas Kepala Satgas Pangan, Helfi Assegaf.

Middleman Rampas Untung, Petani Tercekik

Amran menyoroti kesenjangan harga yang menguntungkan tengkulak:

  • Harga beras di petani turun (data BPS), tapi di konsumen naik.
  • Selisih Rp2.000/kg x produksi 21 juta ton = tengkulak kantongi Rp42 triliun, sementara petani hanya dapat Rp1,5 juta/bulan.

Ini harus dihentikan! Rantai distribusi dipangkas dari 7-8 tahap jadi 3: petani → koperasi → konsumen,” ujarnya, merujuk program Koperasi Desa Merah Putih.

Dukungan Penuh untuk Petani

Amran menegaskan komitmen pemerintah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto:

  • Naikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
  • Perbanyak subsidi pupuk dan perbaiki irigasi.
  • Pendampingan intensif agar petani tak jalan sendiri.

Kami berjuang mati-matian untuk petani. Mereka pahlawan pangan, harus sejahtera!” tegasnya.

Langkah Kedepan

Kementan dan Polri akan terus usut tuntas praktik mafia di PIBC. “Jika ada pelanggaran, sanksi tegas menanti,” pungkas Amran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *