Pertamina dan MGH Energy Prancis Garap Bahan Bakar Hijau e-Fuels

Melalui e-Fuels Jadi Solusi Inovatif Dekarbonisasi untuk Transportasi Ramah Lingkungan

JAKARTA, Newsantara.co – Pertamina New & Renewable Energy (NRE) bersinergi dengan perusahaan Prancis, MGH Energy, untuk mengembangkan e-fuels—bahan bakar ramah lingkungan berbasis energi terbarukan. Kolaborasi ini memperkuat transisi energi Indonesia menuju dekarbonisasi sektor transportasi.

Potensi Besar e-Fuels di Indonesia
CEO Pertamina NRE, John Anis, menyatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan melimpah, seperti tenaga surya dan hidro, yang dapat menjadi fondasi produksi e-fuels skala industri. “Ini peluang besar untuk ketahanan energi dan swasembada nasional,” ujarnya.

E-fuels yang dikembangkan meliputi:

  • e-Metanol: Dihasilkan dari hidrogen (elektrolisis air) dan CO₂ yang ditangkap, digunakan di industri pelayaran dan kimia.
  • eSAF (Sustainable Aviation Fuel): Bahan bakar pesawat ramah lingkungan berbasis energi terbarukan seperti surya dan angin.

Dukungan Regulasi & Peluang Global
John menekankan, kerja sama ini tidak hanya mendorong dekarbonisasi tetapi juga membuka transfer teknologi dan percepatan bauran energi bersih. Beberapa negara seperti Jerman, AS, dan Jepang telah memulai produksi e-fuels, dan Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi terbesar di ASEAN.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menambahkan bahwa kolaborasi dengan mitra strategis seperti MGH Energy krusial untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Ini langkah nyata Pertamina dalam mendukung SDGs dan prinsip ESG,” jelas Fadjar.

Nota Kesepahaman Ditandatangani
Kedua perusahaan telah menandatangani MoU pada 28 Mei 2025 dalam Forum Bisnis Indonesia-Prancis. MGH Energy, perusahaan spesialis dekarbonisasi transportasi, akan berkontribusi dalam pengembangan e-metanol dan e-jet untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Dengan dukungan regulasi, insentif fiskal, dan investasi infrastruktur, pengembangan e-fuels di Indonesia diproyeksikan mengurangi emisi sekaligus membuka peluang ekonomi hijau global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *