JAKARTA, Newsantara.co – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan percepatan pembangunan Giant Sea Wall (GSW) di Pantai Utara Jawa (Pantura) untuk hadapi ancaman banjir rob dan abrasi. Instruksi ini diberikan usai rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Istana Merdeka.
Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, Prabowo Perintahkan Percepat Pembangunan Giant Sea Wallasmenegaskan proyek ini jadi solusi utama hadapi dampak perubahan ikslim, termasuk kenaikan permukaan air laut yang mengancam pemukiman dan lahan produktif.
“GWS tak hanya benteng dari banjir rob, tapi juga jadi cadangan air bersih bagi warga pesisir,” tegas Teddy.
Proyek Raksasa dengan Dampak Besar
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, proyek ini masih dalam kajian mendalam karena skalanya yang masif.
“Ini proyek besar, butuh analisis matang. Kami tak ingin gegabah mengambil keputusan,” ujar AHY dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.
Menurut studi sebelumnya, pembangunan GSW di Jakarta saja membutuhkan dana US$8 miliar untuk bentang 41 km.
“GSW tak sekadar tanggul, tapi juga sistem pengelolaan banjir dan penahan penurunan tanah,“ jelas AHY.
Kolaborasi Internasional & Rencana Jangka Panjang
Proyek ini merupakan kelanjutan dari kerja sama dengan Belanda dan Korea Selatan sejak 2016. Rencananya, tanggul ini akan membentang 946 km dari Cilegon hingga Gresik.
Pemerintah juga membuka peluang investasi swasta untuk mendukung pembangunan. “Banyak pihak tertarik, bahkan serius ingin terlibat,” tambah AHY.
Target Utama: Perlindungan & Kesejahteraan Warga
Pembangunan GSW diharapkan:
✅ Lindungi jutaan warga dari ancaman banjir rob dan abrasi.
✅ Tingkatkan ketahanan lingkungan pesisir Jawa.
✅ Sediakan sumber air bersih bagi daerah rawan krisis air.
Prabowo menegaskan, proyek ini bagian dari komitmen pemerintah hadapi krisis iklim sekaligus tingkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir. (Red.)
