JAKARTA, Newsantara.co — Pemerintah memberikan diskon tarif listrik 50 persen kepada pengguna layanan PLN hanya selama dua bulan sejak Januari 2025. Maka pada akhir bulan ini, atau 28 Februari 2025, diskon tarif listrik 50 persen dipastikan berakhir, sementara itu jelang 1 Maret 2025 merupakan awal puasa Ramadhan tahun ini.
Diskon tarif listrik 50 persen dari PLN ini merupakan program subsidi dan insentif dari pemerintah. Tujuannya adalah untuk memberikan keringanan pada pelanggan rumah tangga dengan daya tertentu. Namun kekhawatiran masyarakat akan berakhirnya diskon tarif listrik 50 persen di awal Ramadhan justru menjadi beban kembali, karena sudah jadi kelaziman bahwa harga pangan dan kebutuhan pokok menjelang puasa Ramadhan hingga Lebaran bakal naik signifikan.
Seperti yang terjadi di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Sepekan jelang Ramadhan sejumlah harga komoditi sembako di pasar mulai merangkak naik. Di pasar ini harga cabai rawit hijau di pasar Rp 75 ribu per kilogram, cabai keriting Rp49 ribu per kilogram, cabai merah Rp69 per kilogram dan cabai rawit orange Rp68 ribu per kilogram.
Selain itu, minyak goreng Rp17 ribu per liter, gula pasir Rp 18 ribu per kilogram, bawang merah Rp31 ribu per kilogram, bawang putih Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan beras kualitas 1 Rp13 ribu per kilogram dan beras Kalitas II Rp13 ribu per kilogram.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak Yani mengakui adanya kenaikan tersebut. “Kenaikan harga jelang bulan puasa, seperti cabai rawit, dikarenakan permintaan meningkat. Sehingga menyebabkan harga naik,” kata dia.
Hal yang sama dicatat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti mengungkapkan tren kenaikan harga bahan pangan pokok jelang ramadan 2025. Harga sejumlah komoditas seperti telur dan beras diprediksi akan terus merangkak naik.
“Memang ada kecenderungan beberapa yang naik kayak telur…Nah ini yang kita mengkhawatirkan yang harga beras ini tapi semoga masih terkendali kalau untuk harga pangan,” ujar Astuti.

Sementara itu, di saat warga masih khawatir dengan harga pangan yang bakal naik, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan program promo diskon listrik tetap akan berakhir pada 28 Februari 2025. “Program ini diberlakukan pada Januari dan Februari 2025 saja,” katanya.
Melansir dari Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), program diskon listrik ini ditujukan bagi pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
Pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA
Pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA
Pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 VA
Pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA
Bagi pelanggan pascabayar akan secara otomatis mendapatkan potongan tarif 50% saat membayar tagihan listrik untuk pemakaian pada periode Januari dan Februari 2025. Sementara itu, pelanggan prabayar hanya perlu membeli setengah (50%) dari jumlah biasanya untuk memperoleh energi (kWh) yang sama di mana pun. (Red.)