Indonesia Butuh Tambahan 7.500 Layar Bioskop untuk Dongkrak Industri Film

JAKARTA, Newsantara.co — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan Indonesia membutuhkan 10.000 layar bioskop untuk memaksimalkan potensi industri perfilman nasional. Saat ini, jumlah layar bioskop di Tanah Air baru mencapai 2.500, jauh di bawah kebutuhan ideal.

Hal ini disampaikan Fadli Zon dalam penutupan Festival Film Balinale di Denpasar, Bali, Sabtu (15/6). Menurutnya, minimnya jumlah bioskop menjadi tantangan besar dalam mempromosikan kebudayaan melalui film.

Industri film adalah pintu gerbang mengenalkan budaya Indonesia. Sayangnya, kita masih kekurangan 7.500 layar bioskop,” ujarnya.

Fadli Zon mendorong investor dan sineas independen untuk membangun lebih banyak bioskop, terutama di daerah. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) guna memperluas akses penayangan film.

Film sebagai Soft Power Budaya
Menbud menyebut film sebagai alat diplomasi budaya yang efektif, mengikuti kesuksesan Korea Selatan, Amerika Serikat, dan India. “Film bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana promosi budaya, dari sastra, tari, musik, hingga kuliner,” jelasnya.

Meski 81 juta penonton film Indonesia di 2024 (67% dari total tayangan bioskop) menunjukkan tren positif, Fadli Zon menilai kualitas skenario masih perlu ditingkatkan. “Cerita bagus harus didukung skenario kuat. Kami akan fokus pada pelatihan penulisan naskah,” tegasnya.

Langkah Strategis:

  1. Penambahan layar bioskop dari 2.500 menjadi 10.000.
  2. Pelatihan intensif untuk penulis skenario.
  3. Kolaborasi Pemda dan swasta untuk ekspansi bioskop di daerah.

Dengan upaya ini, Fadli Zon optimistis Indonesia bisa bersaing di kancah global lewat kekuatan film.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *