Pemanfaatan Teknologi Industri di Indonesia Masih Rendah

Dibandingkan Negara Utama ASEAN Lain, Sementara Investasi Asing Justru Hengkang

NEWSANTARA.CO — Pemanfaatan teknologi industri di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara maju. Bahkan untuk negara utama ASEAN, Indonesia masih cukup rendah.

Ini beberapa faktor utama, di antaranya:

  1. Keterbatasan Infrastruktur Teknologi

Banyak daerah di Indonesia, terutama di luar Jawa, masih memiliki infrastruktur teknologi yang terbatas. Koneksi internet yang lambat, akses listrik yang belum merata, dan fasilitas teknologi yang minim menghambat adopsi teknologi di sektor industri.

  1. Tingkat Literasi dan Keterampilan Digital yang Rendah

Banyak tenaga kerja di sektor industri belum memiliki keterampilan yang memadai dalam mengoperasikan teknologi canggih seperti otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), atau Internet of Things (IoT). Pelatihan dan pendidikan vokasi yang fokus pada teknologi masih kurang berkembang.

  1. Biaya Implementasi yang Tinggi

Investasi dalam teknologi industri membutuhkan biaya besar, terutama untuk adopsi mesin canggih, perangkat lunak khusus, dan pelatihan tenaga kerja. Banyak perusahaan, terutama UMKM, merasa kesulitan membiayai transformasi digital ini.

  1. Regulasi dan Birokrasi yang Kompleks

Proses perizinan dan regulasi terkait teknologi industri di Indonesia terkadang masih rumit dan memakan waktu. Hal ini membuat perusahaan enggan atau tertunda dalam mengadopsi inovasi teknologi.

  1. Ketergantungan pada Teknologi Impor

Sebagian besar teknologi canggih di sektor industri berasal dari luar negeri. Ketergantungan ini menyebabkan biaya tinggi dan hambatan akses, terutama dalam hal suku cadang dan pemeliharaan.

  1. Kurangnya Kolaborasi Riset dan Industri

Hubungan antara lembaga riset, perguruan tinggi, dan sektor industri di Indonesia belum terjalin erat. Akibatnya, inovasi yang dihasilkan sulit diimplementasikan secara massal di dunia industri.

  1. Budaya dan Resistensi terhadap Perubahan

Sebagian pelaku industri masih nyaman dengan metode produksi tradisional dan enggan beralih ke teknologi baru. Ketakutan akan kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi juga menjadi salah satu penghambat adopsi teknologi.

Kesimpulannya, untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi industri di Indonesia, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan. Langkah strategis seperti insentif fiskal, penguatan SDM, dan percepatan infrastruktur digital menjadi kunci untuk mendorong transformasi industri berbasis teknologi di masa depan. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *