Prabowo Siapkan Strategi Hadapi Perang Tarif Trump

3 Langkah Jitu Prabowo Hadapi Dampak Tarif Impor Trump, Ini Langkah Nyatanya

JAKARTA, Newsantara.co – Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi gejolak ekonomi global pascakebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Melalui tiga strategi utama, Prabowo memastikan Indonesia tetap tangguh menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia.

Noudhy Valdryno, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), memaparkan ketiga langkah tersebut meliputi:

  1. Memperluas jaringan mitra dagang internasional
  2. Mempercepat hilirisasi sumber daya alam (SDA)
  3. Memperkuat daya beli masyarakat dalam negeri

“Dengan memperluas kerja sama perdagangan, mengoptimalkan potensi SDA, dan mendorong konsumsi domestik, Indonesia bisa tetap tumbuh di tengah tantangan global,” tegas Noudhy, Jumat (4/4).

1. Ekspansi Mitra Dagang: BRICS hingga OECD

Di pekan pertama masa kepresidenannya, Prabowo langsung mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan)—blok ekonomi yang menguasai 40% perdagangan global.

“Ini langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” jelas Noudhy.

Selain BRICS, Prabowo juga mempercepat proses masuknya Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), sekaligus melanjutkan negosiasi CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

2. Hilirisasi SDA: Tingkatkan Nilai Tambah, Kurangi Ketergantungan Impor

Selama ini, Indonesia sering mengekspor bahan mentah tanpa pengolahan maksimal. Prabowo mengubah hal ini dengan memprioritaskan hilirisasi industri melalui pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

“Danantara akan mendanai proyek hilirisasi di sektor mineral, batu bara, migas, perkebunan, hingga kelautan. Ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru,” papar Noudhy.

3. Genjot Daya Beli Masyarakat: Makanan Gratis hingga Koperasi Desa

Untuk memperkuat ketahanan ekonomi domestik, Prabowo meluncurkan program makan bergizi gratis, yang ditargetkan menjangkau 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025.

Selain itu, pemerintah akan membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih guna menggerakkan ekonomi pedesaan dan membuka jutaan lapangan kerja.

“Konsumsi rumah tangga menyumbang 54% PDB Indonesia. Dengan program ini, pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih stabil,” tandas Noudhy.

Kesimpulan: Indonesia Siap Hadapi Tantangan Global

Dengan tiga strategi ini, Prabowo membuktikan keseriusannya dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah kebijakan proteksionis AS. Langkah-langkah tersebut tidak hanya memperkuat fondasi ekonomi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pasar global.

“Kami yakin, dengan strategi yang matang, Indonesia bisa tetap tumbuh dan lebih mandiri,” pungkas Noudhy. (Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *