NEWSANTARA.CO, JAKARTA –Musisi Ahmad Dhani menghadiri acara Reuni Aksi Bela Islam atau Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Ia menyebut aksi 212 hampir pasti membelah umat.
“Kalau saya prediksi pasti terbelah. Yang datang ini umat Islam yang tidak bisa didikte oleh penguasa. Yang tidak datang ini yang bisa didikte,” kata ujarnya. Dhani pun menilai aksi 212 sebagai reaksi dari dinamika politik di Jakarta selama dua tahun terakhir.
Dhani mengilhami gerakan ini sebagai bentuk reaksi umat islam sebagai sikap politik. Dan dia memandang dengan demikian umat Islam wajib berpolitik.
“Pesannya sih saya melihatnya umat Islam boleh berpolitik, wajib. Dan saya rasa ini adalah reaksi,” tukasnya
Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon membantah pernyataan Ahmad Dhani bahwa aksi 212 membelah masyarakat. Menurut dia, aksi bela Islam sudah konstitusional. “Ini kan karena ada pihak tertentu yang melihat Islam ini sebagai masalah seolah mau memecah belah,” ujar politikus Gerindra itu.
Fadli tak menjawab secara tegas soal Aksi Bela Islam yang dinilai bermuatan politik. “Namanya kita hidup, masa dipisahkan antara politik, ekonomi, keagamaan, kebudayaan. Semua kan menyatu,” kata Fadli. “Ini satu kegiatan keagamaan yang bagus.”
Ia pun membiarkan publik menilai gerakan aksi Alumni 212. Namun, Fadli memastikan tak ada politisasi dalam aksi tersebut. “Saya kira itu kurang cerdas saja menangkapnya,” kata Fadli. (Tile/Red.)