Menara ’27 : Kuningan Butuh Pemimpin type ‘Fighter’

 

NEWSANTARA.CO, KUNINGAN – Menyisakan waktu sekira 35 hari lagi jelang pendaftaran ke KPU, namun hingga hari ini belum ada rekomendasi pasti yang dikeluarkan oleh partai politik terkait paket pasangan calon bupati dan wakilnya.

Melihat masih adanya kegamangan dari para petinggi parpol dalam menentukan sikap, Koordinatornya menara ’27, Ilham Ramdhani menyarankan agar pemegang tampuk kebijakan di parpol harus selektif dalam menunjuk calon pemimpinan yang nantinya akan bertarung hingga 27 Juni 2018.

“Dari kacamata kami sebagai pengamat mungkin paradigmanya sedikit dibalik. Saat ini kebanyakan parpol menomorsatukan ‘isi tas’ baru kualitas dan elektabilitas. Kami menyarankan, agar parpol sedikit mengesampingkan ego pragmatismenya, untuk lebih mengedepankan kualitas dan elektabilitas, meskipun ‘isi tas’ memang menjadi hal yang pokok juga,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai tim staff khusus menteri pendidikan dan kebudayaan RI.

Kualitas yang dikatakan Ilham untuk Kuningan saat ini adalah, calon bupati yang memiliki tipe petarung dengan segala potensi dan kekurangan yang dimiliki Kuningan. Salah satu yang diingatkan oleh pria berkepala plontos itu adalah, minimnya PAD yang dimiliki Kuningan, serta tingginya biaya pegawai yang dikucurkan melalui APBD Kuningan.

“Kita lihat pembangunan yang dilakukan oleh bupati sebelumnya, selama 2 periode memimpin, masyarakat merasa cukup puas dengan hasil pembangunannya. Terlepas adanya hitam dan putih serta kekurangan selama beliau memimpin di Kuningan, beliau menunjukan potensinya sebagai fighter leadership,” tambahnya.

Bagaimana melihat tipe pemimpin petarung, menurut Ilham bisa dilihat dari rekam jejak hidupnya. Dicontohkan olehnya adalah sosok yang pernah berjuang dari masa lalunya yang penuh kesederhanaan bahkan jauh dari kata cukup, namun diceritakan sosok tersebut saat ini menuai hasil perjuangan hidupnya dengan kesuksesan.

“Seorang petarung tidak bisa tercipta dalam waktu yang singkat atau karbitan. Karena jiwa kepemimpinan dan petarung akan tumbuh didalam diri seseorang karena perjalanan hidupnya, bukan karena mendapat keberuntungan atau karena hidupnya yang selalu disokong oleh nama besar keluarganya. Kuningan masih butuh pemimpin yang berani dan cerdas,” tuturnya. (Chao/Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *