Kumpulkan Management RSUD 45, Bupati : Harus Dahulukan Penanganan, Administrasi Boleh Belakangan

Newsantara, Kuningan– Respon cepat orang nomor satu di Kuningan, H Acep Purnama, dalam melakukan sidak dan mengumpulkan managemen RSUD 45 Kuningan, terkait munculnya polemik yang terjadi dengan adanya ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan RSUD 45 Kuningan, dilakukan sore hari selepas doa bersama dalam pembukaan waduk Cileweung, Jumat (18/6).

Dihadapan para pegawai RSUD, Acep meminta agar persoalan yang terjadi beberapa waktu lalu menjadi otokritik bagi seluruh pegawai pemerintahan, khususnya di RSUD 45 Kuningan. Pesan keras yang disampaikan oleh Acep kepada pihak management rumah sakit, salah satunya terkait tindakan cepat yang harus dilakukan dalam hal penanganan pasien.


“Jika bisa dipermudah atau dipercepat, kenapa harus dipersulit dan dibuat lama. Kedepan saya menginginkan pelayanan harus lebih mementingkan dan mendahulukan penanganan dibanding harus administrasi dahulu,” tegas Acep.

Seperti diketahui, tanggapan Bupati Kuningan dalam menanggapi polemik pelayanan RS milik pemerintah daerah sebelum dilakukan sidak, sudah cukup keras. Ia bahkan berani untuk melakukan pemecatan jika ada pihak pegawai RS yang berani menyepelekan pasien. Agar hal seperti sebelumnya tidak terjadi, Acep meminta harus ada perubahan dalam sistem pelayanan dan admisi.

“Harus dibuat penyederhanaan sistem pelayanan administrasi, supaya masyarakat tidak merasa dipersulit atau berbelit-belit. Sekarang teknologi sudah canggih, jika perlu bisa dibuat sistemnya untuk memudahkan administrasi, melalui aplikasi atau smarthphone untuk dapat mengaksesnya,” ungkap Acep.

Ditempat yang sama, Direktur RSUD 45 Kuningan, dr Deki, menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh warga Kuningan khususnya, jika ada yang merasakan ketidakpuasan dalam hal pelayanan di RSUD 45. Namun ia berjanji, seperti apa yang diinginkan oleh Bupati Kuningan, ia akan melakukan yang terbaik dalam merubah sistem yang saat ini ada.

Dihadapan anak buahnya juga, dr Deki, menginginkan adanya keramahan dalam melayani pasien. Ia mengingatkan terkait SOP yang sudah dibuat yaitu prinsip 3S (Senyum, Sapa, Salam). Pria yang baru menjabat sebagai direktur RSUD 45 Kuningan, sekira 1 tahunan ini, bahkan berani melakukan tindakan keras jika kedapatan pegawainya yang tidak memenuhi SOP tersebut.

“Apabila masih ada karyawan yang cuek dan tidak menerapkan pelayanan dengan baik terhadap pasien. Maka pihak rumah sakit akan memberikannya peringatan, bahkan bisa dilakukan pengalih tugasan ke luar rumah sakit,” tutupnya dengan tegas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *