Jakarta, Newsantara – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio meninjau untuk memastikan kesiapan hotel yang akan menjadi akomodasi bagi tenaga medis dan gugus tugas yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19.
Di kesempatan itu Wishnutama memastikan seluruh prosedur yang akan diberlakukan terhadap tenaga medis yang akan diinapkan di hotel itu. Dimulai dari melewati disinfection chamber, pengukuran suhu tubuh, serta penyediaan sarana hand sanitizer di area masuk lobby hotel.
Setelah itu, Menparekraf melihat proses check in di area lobby. Dalam proses ini, pihak hotel menerapkan konsep physical distancing dengan ketat termasuk meminimalisasi kontak fisik.
Wishnutama menjelaskan, tenaga medis dan anggota gugus tugas yang sebelumnya sudah didaftarkan oleh pihak rumah sakit rujukan untuk menginap hanya diminta menunjukkan foto identitas diri melalui layar smartphone mereka agar disesuaikan dengan data yang ada dan selanjutnya diinformasikan nomor kamar.
“Di meja receptionist, pihak hotel telah menyiapkan sarung tangan sintetis dan hand sanitizer,” ujar Wishnutama dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/3/2020).
Setelah mendapat nomor kamar, selanjutnya tenaga medis berjalan menuju selasar lobby menuju meja-meja yang telah diletakkan kunci kamar sesuai dengan nomor kamar dan lantai.
Saat menunggu di depan lift, pihak hotel juga sudah menyiapkan tanda untuk physical distancing. Begitu juga di dalam lift. Di setiap tahapan itu juga selalu tersedia hand sanitizer.
Wishnutama mengaku sudah keliling dan melihat langsung persiapannya, dimana alasan yang terpenting untuk Kemenparekraf bekerja sama dalam program ini adalah jaringan hotel harus memiliki standarisasi yang sudah ditetapkan.
“Agar bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi tenaga medis yang tinggal di sini nanti dan juga bagi pekerja hotelnya,” kata Wishnutama.
Untuk segala kebutuhan tenaga medis selama menginap, pihak hotel juga menyiapkan semuanya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan.
Dari makanan, laundry pakaian, serta staf yang bertugas juga telah disiapkan dengan menggunakan perlengkapan yang lengkap. Semuanya sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan.
“Saya cek langsung bagaimana cara mengambil kunci kamar dengan aman, mengambil makanan dengan aman, juga laundry dengan aman. Itu semua faktor yang perlu kita perhatikan dan menjadi salah satu syarat utama kita,” kata Wishnutama.
Ia menegaskan kerja sama ini adalah tahap awal, sehingga diharapkan sistemnya bisa terbentuk dengan baik agar dapat diduplikasi ke daerah-daerah nantinya.
“Karena kerja sama ini tidak hanya masalah tempat tinggal, tapi kita juga bekerja sama dengan perusahaan seperti Bluebird Group, Antavaya, White Horse, serta Panorama untuk penyediaan transportasi,” ungkapnya. (Des)