Jakarta, Newsantara – Deklarator Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) mendesak Presiden Jokowi melakukan kebijakan lockdown di Pulau Jawa untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di luar Pulau Jawa.
“Mendesak Presiden Jokowi untuk berani mengambil kebijakan lockdown khususnya di Pulau Jawa,” tegas Wasekjen PP Pemuda Muhammadiyah, David Krisna Alka di Jakarta, Minggu (29/3/2020).
Menurut Deklarator JIB ini, desakan ini terutama mengingat angka persebaran virus dan korban yang terus meningkat setiap harinya.
“Secara statistik, Indonesia termasuk negara yang besar kemungkinan akan mengalami angka eksponensial dibanding negara-negara lain khususnya di Asia Tenggara” kata David.
David menyebutkan, pemerintah pusat sejak awal sampai saat ini dihadapkan pada sikap kepemimpinan yang ragu dan agak bimbang.
Mestinya Pemerintah harus berani dan bersikap tegas dan jelas demi mengurangi angka kematian rakyat yang saat ini terus bertambah akibat persebaran covid-19.
Wabah Covid-19 sampai saat ini sulit dikendalikan, karenanya dengan kebijakan lockdown terutama di Pulau Jawa tidak menyebar semakin meluas.
“Dan lebih penting lagi, kita juga mendesak keseriusan negara dalam waktu yang secepat-cepatnya dalam menjamin kebutuhan pokok warga apabila kebijakan lockdown total dijalankan,” tambahnya.
“Memprioritaskan anggaran yang ada termasuk proyek pemindahan ibu kota hingga anggaran desa sementara dapat dialokasikan untuk penanganan covid-19 ini karena menyangkut nyawa umat manusia Indonesia,” tambahnya.
Menurut David, imbauan-imbauan selama ini dari pemerintah terbukti tidak cukup berpengaruh sehingga kebijakan lockdown, terutama Pulau Jawa patut dipertimbangkan.
“Alhasil, Buya Syafii pernah berkata begini, seorang pemimpin sejati harus berani mengambil risiko atas segala keputusan yang dibuatnya. Jadi, apa pun keputusan Presiden Jokowi terkait situasi nasional terkini, menandakan sebagai pemimpin sejati karena sudah mengambil keputusan” pungkas David. (Des)