JAKARTA, Newsantara.co – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak pelaku usaha Belanda berinvestasi dalam proyek strategis Giant Sea Wall senilai Rp1.297 triliun. Kolaborasi ini dinilai krusial mengatasi ancaman penurunan muka tanah di Pantai Utara Jawa yang mencapai 10-15 cm per tahun.
“Belanda memiliki keahlian dalam pengelolaan air dan infrastruktur tanggul. Mari bekerja sama untuk proyek yang menjadi prioritas nasional ini,” tegas AHY dalam Netherlands-Indonesia CEO Roundtable Discussion, Selasa (11/6).
Proyek Giant Sea Wall sepanjang 500 km—dari Banten hingga Gresik—akan dikerjakan selama 20 tahun dan dipimpin Badan Otorita khusus yang segera dibentuk pemerintah. Presiden Prabowo Subianto menegaskan proyek ini bukan pilihan, tapi keharusan untuk mitigasi perubahan iklim.
Peluang Investasi Terbuka Lebar
Selain Giant Sea Wall, AHY menyoroti peluang kerja sama di sektor:
- Smart Cities
- Transit-Oriented Development (TOD)
- Perumahan Berkelanjutan
- Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Forum ini dihadiri 14 perusahaan Belanda yang tergabung dalam Misi Ekonomi Belanda ke Indonesia. AHY menekankan, kolaborasi jangka panjang dengan Belanda akan memperkuat pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Proyek ini juga akan menjadi bahasan utama dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, sebagai bagian dari strategi Indonesia menghadapi krisis iklim.