Berlagak Jadi Tuhan, Cina Sukses Ujicoba ‘Matahari Buatan’, Sebagai Sumber Energi Abadi

Matahari Buatan oleh Ilmuwan Cina akan Menjadi Sumber Energi Abadi bagi Negara Ini

JAKARTA, Newsantara.co — Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Cina kembali membuat takjub banyak orang. Setelah sukses membangun infrastruktur mengakses hampir setengah dunia, kini Cina seperti ingin menyangi Tuhan menghadirkan ‘Matahari buatan’ sebagai sumber energi abadi.

Baru-baru ini, Cina telah berhasil mengaktifkan apa yang disebut ‘matahari buatan’, yakni reaktor fusi nuklir yang dapat menyulut ambisi pasokan energinya untuk tahun-tahun mendatang – ke arah berkelanjutan.

Media pemerintah Cina melaporkan Jumat, pekan ini telah menandai kemajuan besar dalam kemampuan penelitian tenaga nuklir negara itu. Reaktor HL-2M Tokamak adalah perangkat penelitian eksperimental fusi nuklir terbesar dan tercanggih di China, dan para ilmuwan berharap perangkat tersebut berpotensi membuka sumber energi bersih yang kuat.

Ia menggunakan medan magnet yang kuat untuk memadukan plasma panas dan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat Celcius, menurut People’s Daily — kira-kira sepuluh kali lebih panas dari inti matahari.

Terletak di provinsi Sichuan barat daya dan selesai akhir tahun lalu, reaktor ini sering disebut “matahari buatan” karena panas dan tenaga yang dihasilkannya sangat besar.


“Pengembangan energi fusi nuklir tidak hanya sebagai cara untuk menyelesaikan kebutuhan energi strategis China, tetapi juga memiliki signifikansi besar untuk pengembangan energi dan ekonomi nasional China yang berkelanjutan di masa depan,” kata dilansir People’s Daily, Sabtu (11/12).

Ilmuwan China telah bekerja mengembangkan versi yang lebih kecil dari reaktor fusi nuklir sejak 2006. Mereka berencana menggunakan perangkat tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan yang mengerjakan Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional — proyek penelitian fusi nuklir terbesar di dunia yang berbasis di Prancis, yang diharapkan selesai pada tahun 2025.

Perpaduan dianggap sebagai Cawan Suci energi dan itulah kekuatan matahari kita. Ia menggabungkan inti atom untuk menciptakan energi dalam jumlah besar — ​​kebalikan dari proses fisi yang digunakan dalam senjata atom dan pembangkit listrik tenaga nuklir , yang membaginya menjadi beberapa bagian.

Tidak seperti fisi, fusi tidak menghasilkan limbah radioaktif, dan mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian bahan atom. Tetapi mencapai fusi sangatlah sulit dan sangat mahal, dengan total biaya ITER diperkirakan mencapai $ 22,5 miliar.

Berikut fakta ‘Matahari Buatan’ Cina

– Reaktor fusi nuklir “matahari buatan” dinamakan HL-2M Tokamak.

– Reaktor HL-2M Tokamak adalah perangkat penelitian eksperimental fusi nuklir terbesar dan tercanggih di China, dan para ilmuwan berharap perangkat tersebut berpotensi membuka sumber energi bersih yang kuat.

– Menurut People’s Daily, reaktor tersebut menggunakan medan magnet yang kuat untuk memadukan plasma panas dan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat Celcius, kira-kira sepuluh kali lebih panas dari inti matahari.

– Reaktor tersebut berlokasi di provinsi Sichuan dan selesai akhir tahun lalu

– Reaktor ini sering disebut “matahari buatan” karena panas dan tenaga yang dihasilkannya sangat besar.

– Ilmuwan Cina berencana untuk menggunakan perangkat tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan yang mengerjakan Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional, proyek penelitian fusi nuklir terbesar di dunia yang berbasis di Prancis, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *